
Bhutan: Negara Kecil Melek Teknologi, Punya Banyak Tambang Bitcoin
- Fajria Anindya Utami
- April 3, 2025
- Crypto
- bhutan, bitcoin, tambang bitcoin
- 0 Comments
Bhutan, kerajaan kecil yang terletak di Pegunungan Himalaya, selama ini dikenal karena kebijakan uniknya yang mengutamakan kebahagiaan nasional bruto (Gross National Happiness) dibandingkan dengan indikator ekonomi konvensional. Namun, di balik citra negara yang damai dan tertutup, Bhutan ternyata telah menjalankan operasi penambangan Bitcoin berskala besar dengan memanfaatkan sumber daya energi hidroelektrik yang melimpah.
Latar Belakang Penambangan Bitcoin di Bhutan

Penambangan Bitcoin memerlukan daya listrik dalam jumlah besar untuk mengoperasikan perangkat keras yang melakukan proses verifikasi transaksi dan menghasilkan Bitcoin baru. Dengan memiliki sumber energi hidroelektrik yang berlimpah dan berbiaya rendah, Bhutan memiliki kondisi ideal untuk menjalankan operasi ini tanpa bergantung pada bahan bakar fosil.
Keputusan Bhutan untuk terlibat dalam penambangan Bitcoin diduga dimulai sekitar tahun 2019 atau 2020, tetapi proyek ini baru terungkap ke publik setelah adanya kebocoran informasi terkait investasi kripto negara tersebut akibat kebangkrutan BlockFi dan Celsius, dua perusahaan pemberi pinjaman kripto tempat Bhutan menanamkan investasi dalam jumlah besar.
Pemerintah Bhutan, melalui lembaga investasi negara Druk Holding & Investments (DHI), diketahui telah menginvestasikan jutaan dolar untuk membangun pusat data dan infrastruktur penambangan Bitcoin. Meskipun tidak ada data resmi yang mengungkapkan skala operasi ini, beberapa laporan menunjukkan bahwa negara tersebut telah mengoperasikan penambangan Bitcoin di beberapa lokasi dengan kapasitas daya listrik yang cukup besar.
Salah satu faktor utama yang memungkinkan Bhutan menjalankan operasi ini adalah keberadaan sumber daya hidroelektrik yang berlimpah. Negara ini menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsi secara domestik, dengan sebagian besar kelebihannya diekspor ke negara tetangga, terutama India. Dengan menggunakan kelebihan energi ini untuk menambang Bitcoin, negara ini berusaha memaksimalkan keuntungan ekonomi dari sumber daya alamnya.
Motivasi dalam Penambangan Bitcoin

Terdapat beberapa alasan utama mengapa Bhutan memilih untuk masuk ke dunia penambangan Bitcoin:
Diversifikasi Ekonomi
Bhutan memiliki ekonomi yang relatif kecil dan bergantung pada sektor pertanian, pariwisata, serta ekspor listrik ke India. Dengan berinvestasi dalam penambangan Bitcoin, pemerintah berharap dapat menciptakan sumber pendapatan tambahan yang tidak bergantung pada kondisi ekonomi global atau sektor pariwisata yang rentan terhadap guncangan eksternal.
Memanfaatkan Energi Berlebih
Keuntungan utama dari operasi ini adalah pemanfaatan energi hidroelektrik yang melimpah, yang memungkinkan negara tersebut untuk menambang Bitcoin dengan biaya listrik yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain yang bergantung pada bahan bakar fosil.
Keamanan Finansial dan Akses ke Likuiditas Global
Dengan memiliki Bitcoin sebagai bagian dari cadangan keuangan negara, mereka dapat mengakses likuiditas global dengan lebih mudah dan memperkuat stabilitas ekonominya di tengah ketidakpastian keuangan internasional.
Tantangan dan Kontroversi

Meskipun terdapat banyak keuntungan potensial, langkah Bhutan dalam penambangan Bitcoin juga menimbulkan beberapa tantangan dan pertanyaan:
- Kurangnya Transparansi: Pemerintah Bhutan baru secara terbuka mengakui keterlibatannya dalam penambangan Bitcoin setelah kebocoran informasi investasi negara tersebut. Kurangnya transparansi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat global mengenai sejauh mana operasi ini berdampak terhadap ekonomi negara dan kebijakan fiskal negara tersebut.
- Fluktuasi Harga Bitcoin: Harga Bitcoin dikenal sangat fluktuatif, dan ketergantungan yang berlebihan pada aset digital ini dapat menimbulkan risiko keuangan bagi Bhutan jika harga Bitcoin mengalami penurunan drastis.
- Dampak terhadap Hubungan Diplomatik: Bhutan memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan India, terutama dalam sektor energi. Jika operasi penambangan Bitcoin tersebut mempengaruhi pasokan listrik yang diekspor ke India atau mengganggu kebijakan ekonomi bilateral, maka dapat timbul ketegangan diplomatik antara kedua negara.
Ke depannya, Bhutan kemungkinan akan terus mengembangkan operasi penambangan Bitcoin, terutama jika harga Bitcoin tetap stabil atau meningkat. Negara ini juga dapat menggunakan pengalaman dan infrastrukturnya untuk menarik investasi asing di sektor teknologi blockchain dan pusat data.
Namun, agar proyek ini berkelanjutan dalam jangka panjang, negara ini perlu meningkatkan transparansi dalam operasinya dan memastikan bahwa keuntungan yang diperoleh dari penambangan Bitcoin digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Jika dikelola dengan baik, langkah ini dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain yang memiliki sumber daya energi terbarukan untuk memanfaatkan aset digital sebagai sumber pendapatan baru.
Meskipun Bhutan masih belum secara terbuka mengungkapkan seluruh detail operasi penambangan Bitcoin-nya, langkah ini menunjukkan bahwa negara kecil pun dapat memainkan peran penting dalam ekonomi digital global jika memiliki strategi yang tepat dan sumber daya yang mendukung.
Leave A Comment