
4 Alasan Harga Token Solana Mandek di Angka Segini
- Fajria Anindya Utami
- March 9, 2025
- Crypto
- SOL, solana, token solana
- 0 Comments
Token asli Solana (SOL) mengalami kenaikan sebesar 17% setelah jatuh ke level terendah $125 pada 28 Februari. Namun, pergerakan naik ini tertahan oleh resistensi kuat di sekitar level $180. Saat ini, harga SOL berada di kisaran $145, yang mencerminkan penurunan sebesar 50% dari level tertinggi sepanjang masa sebesar $295 yang dicapai pada 19 Januari. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang mengenai kemampuan SOL untuk kembali mendapatkan momentum bullish. Berikut 4 alasan harga Solana mandek:
1. Melemahnya pasar memecoin

Salah satu penyebab utama penurunan nilai SOL adalah melemahnya pasar memecoin. Selain itu, aktivitas onchain juga mengalami penurunan di berbagai sektor, termasuk staking likuid, aset tokenisasi, agregator hasil, aset perpetual sintetis, pasar NFT, dan infrastruktur kecerdasan buatan. Data dari DefiLlama menunjukkan bahwa biaya jaringan Solana turun sebesar 73% dibandingkan dengan empat minggu sebelumnya, mengindikasikan menurunnya minat terhadap ekosistem SOL. Lonjakan aktivitas sebelumnya sebagian besar dipicu oleh peluncuran token memecoin dan perdagangan di bursa terdesentralisasi (DEX), tetapi seiring meredanya momentum ini, performa SOL pun ikut menurun.
2. Penurunan aktivitas blockchain Solana

Penurunan aktivitas blockchain Solana dapat diamati melalui beberapa indikator. Jumlah alamat aktif yang berinteraksi dengan Jito, aplikasi staking likuid terbesar di Solana, mengalami penurunan 56% dalam 30 hari terakhir menurut data DappRadar. Selain itu, pasar NFT Magic Eden mencatat penurunan 38% dalam jumlah alamat aktif, sementara platform pinjaman berbasis agunan, Save (sebelumnya Solend), mengalami penurunan pengguna sebesar 42% dalam periode yang sama.
Sebagai perbandingan, blockchain lapisan-2 Ethereum, Base, hanya mengalami penurunan 2% dalam jumlah alamat aktif selama periode yang sama. Bahkan, Ethereum sendiri mencatat penurunan sebesar 17%, yang masih lebih baik dibandingkan Solana. Hal ini menunjukkan bahwa menyalahkan kejatuhan SOL hanya pada pecahnya gelembung memecoin tidak sepenuhnya tepat, karena jaringan lain tidak mengalami dampak serupa.
3. Kontrak berjangka SOL negatif selama 3 hari

Selain penurunan aktivitas onchain, faktor lain yang membatasi potensi kenaikan SOL adalah rendahnya minat dari pedagang yang menggunakan leverage. Tingkat pendanaan pada kontrak berjangka SOL perpetual telah negatif selama tiga hari berturut-turut, yang berarti trader short membayar untuk mempertahankan posisi mereka. Saat ini, tingkat pendanaan 8 jam berada di angka negatif 0,01%, yang hanya menghasilkan biaya 0,9% per bulan. Meskipun angka ini tidak terlalu mengkhawatirkan, kurangnya minat dari pembeli yang menggunakan leverage setelah penurunan 52% dari titik tertinggi sepanjang masa menjadi indikasi buruk bagi sentimen pasar. Namun, kejutan dari berita besar seperti persetujuan ETF Solana di Amerika Serikat dapat memicu reli short-covering yang signifikan.
Di sisi lain, ada pandangan skeptis terhadap potensi peningkatan aktivitas di jaringan Solana. Beberapa kritikus berpendapat bahwa narasi seputar Solana menyesatkan, karena sekitar 95% dari biaya jaringan berasal dari hanya 1,3% pengguna. Sebagian besar transaksi ini didorong oleh Wintermute, sebuah perusahaan pembuat pasar, dan bot nilai ekstraksi maksimum (MEV). Fenomena ini menunjukkan bahwa “sekelompok kecil pengguna, terutama pedagang predator,” yang mengambil keuntungan dari skema pump-and-dump. Arndxt, penulis buletin “Threading on the Edge”, mengklaim bahwa spekulasi memecoin menyebabkan serangan sandwich, di mana pedagang jahat memanfaatkan transaksi tertunda di bursa terdesentralisasi untuk mengatur posisi mereka dan meraih keuntungan dari manipulasi harga.
4. SOL tidak menjadi prioritas investasi

Selain itu, absennya investasi dari proyek yang terkait dengan Donald Trump juga menjadi salah satu faktor yang menghambat kenaikan harga SOL. World Liberty Financial, sebuah aplikasi keuangan semi-terpusat yang dikaitkan dengan investasi pribadi Trump, dilaporkan telah mengakumulasi aset seperti Ether, Wrapped Bitcoin (WBTC), Tron, Chainlink (LINK), dan Aave (AAVE). Namun, mereka tidak memasukkan SOL dalam portofolio mereka, meskipun proyek ini telah meluncurkan memecoin resmi Trump (TRUMP) di jaringan Solana.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, agar SOL dapat kembali mendapatkan momentum bullish, ada empat faktor utama yang harus diperhatikan. Pertama, peningkatan aktivitas onchain perlu terjadi di berbagai sektor Solana. Kedua, minat terhadap perdagangan leverage harus meningkat agar dapat memberikan dorongan tambahan terhadap harga SOL. Ketiga, peran bot MEV yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam ekosistem perlu dikendalikan. Keempat, dukungan investasi dari proyek-proyek besar seperti World Liberty Financial dapat membantu meningkatkan kepercayaan investor terhadap SOL.
Secara keseluruhan, meskipun SOL masih memiliki potensi untuk pulih, kondisi pasar saat ini menunjukkan bahwa banyak tantangan yang harus diatasi sebelum mata uang kripto ini dapat kembali ke jalur bullish yang berkelanjutan.
Leave A Comment