Web3 Community di Acara ETH Indonesia x BUIDLRS Lounge by Pintu Eps 4

Begini Meriahnya Antusiasme Web3 Community di Acara ETH Indonesia x BUIDLRS Lounge by Pintu Eps 4

Acara ETH Indonesia x BUIDLRS Lounge by Pintu yang membahas Web3 baru saja diselenggarakan di Lucy in The Sky, SCBD, Jakarta Selatan berlangsung dengan meriah. Antusiasme Web3 Community yang ada di Indonesia sangat besar sehingga memenuhi kuota yang ada sebanyak sekitar 250 peserta.

Acara yang berlangsung pada 2 November 2023 malam kemarin ini secara lebih dalam membahas mengenai “Business Models and Value Accruals in Crypto” yang dibawakan oleh Lawrence (CEO Nobi) dan Mario (Pyth Network) sebagai narasumber, yang dipandu oleh Qin En dari Saison Capital selaku moderator.

Web3 Community di Acara ETH Indonesia x BUIDLRS Lounge by Pintu Eps 4

Web3 Community di Acara ETH Indonesia x BUIDLRS Lounge by Pintu Eps 4

Pada sesi panelis ini, Lawrence membuka sesi dengan mengungkapkan perasaannya yang berbahagia karena cryptocurrency mulai kembali menanjak naik dalam satu minggu terakhir. Ia mengatakan rasanya seperti berada di padang pasir yang panas lalu turunlah hujan.

Lawrence juga menuturkan bahwa saat-saat seperti ini adalah saatnya ia menyambung kembali koneksi dengan teman-teman lama dan mengingatkan kembali alasan mengapa ia mencintai crypto, serta bagaimana ia bisa memberikan impact kepada komunitas.

Fee menjadi salah satu faktor penting ketika kita memilih platform, selain kemudahan akses, reliability, customer experiences dan lain sebagainya. Ada banyak spektrum yang sebenarnya menjadi faktor penentu seseorang memilih platform. Tetapi, poin penting yang dicari pengguna adalah biaya layanan yang murah, biaya transaksi yang murah, bahkan gratis jika bisa. Oleh karena itu, pada sejatinya pengguna hanya membutuhkan satu platform yang membuat mereka nyaman bertransaksi. Namun, kembali lagi, di dunia crypto, kita punya banyak pilihan cara, mulai dari yang mudah, yang ‘aneh’, sampai yang sulit sekalipun,” pungkas Lawrence perihal model bisnis yang bisa memiliki peluang besar di industri crypto dan Web3 ini.

Lebih lanjut, Mario menuturkan bahwa ia merangkum adanya dua faktor utama dalam model bisnis crypto.

“Yang pertama adalah biaya layanan, yang kedua adalah bagaimana bisnis bisa berjalan dengan membangun hubungan bersama pengguna, membangun kepercayaan, hingga tumbuh menjadi bisnis yang tak hanya mengumpulkan dana dari traders, tetapi juga membangun, menjaga, dan menjalin hubungan dengan pengguna,” tutur Mario.

“Tidak hanya itu, layaknya platform-platform besar saat ini, seperti Go*ek hingga Sh*ppe yang berawal dari satu tujuan platform menjadi multi-layanan, model bisnis crypto juga bisa ke arah sana. Ada begitu banyak kemungkinan yang bisa terjadi di industri crypto, bahkan menjadi Super Apps sekalipun,” lanjut Mario lagi.

Lawrence juga menuturkan bahwa untuk menambahkan value dalam bisnis model crypto bisa dengan meningkatkan brand awareness. Mario juga turut menekankan pentingnya membangun koneksi bersama pendiri, traders atau komunitas kripto lainnya.

“Sebagai builders, Anda harus berbicara dengan calon pelanggan Anda sedini mungkin meskipun belum memiliki konsepnya. Setelah Anda berbicara dengan pelanggan Anda, apakah itu produk yang Anda inginkan atau tidak, jika Anda memahami pelanggan Anda. Bisnisnya pasti akan meningkat,” ujar Lawrence sebelum sesi panelis pertama ditutup.

Terakhir, Lawrence menuturkan bahwa bisnis model yang cocok untuk komunitas Web3 di Indonesia adalah berbentuk wallet crypto. Sementara Mario menuturkan akan sangat menarik jika ada B2B lending berbasis Web3 di pasar sebesar Indonesia.

Selain itu pembahasan di atas, ada juga pembahasan mengenai “Zero-Knowledge Proofs for Decentralized Identity Applications” yang diisi oleh Dimitri (CTO Copra Finance) dan Kevin (OKX) selaku narasumber, serta Marco dari Digital Asset Research sebagai moderator.

“ZK pada dasarnya adalah cara untuk membuktikan sesuatu tanpa mengungkapkan datanya. Pada dasarnya ZK adalah teknologi yang canggih dan akan sangat berguna pada banyak hal, bukan hanya dunia crypto, tetapi juga pada sistem keamanan,” ujar Kevin.

“Hal yang menarik dari teknologi ini adalah pertama, kami mampu meningkatkan sistem bahkan di pasar yang sedang bullish. Kami juga dapat menciptakan sistem yang memungkinkan kami melakukan sebagian besar kompetisi secara on-chain dengan banyak faktor. Yang kedua adalah kami percaya pada decentrilized identity di masa depan, di mana semuanya akan masuk ke dalam kode on-chain dan smart-contract untuk dapat mengakses data pengguna tanpa mengungkapkan datanya,” tutur Dimitri.

Oleh karena itu, Kevin mengungkapkan bahwa implementasi teknologi ZK saat ini sangat besar pengaruhnya terhadap Ethereum.

“Salah satu implementasi praktis yang sangat besar pada ZK adalah ZK-rollsup di Ethereum. ZK-rollsup kini menjadi lebih relevan dan mampu meningkatkan Ethereum ke level yang lebih tinggi,” tutur Kevin.

Leave A Comment