
Gubernur BI Dukung Cryptocurrency
Cryptoo.id – Gubernur BI mendukung cryptocurrency! Hal ini disampaikannya dalam event yang berjudul “Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery for Digital Currency” yang juga disiarkan secara langsung di YouTube, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, menyatakan bahwa pertumbuhan kripto di Indonesia yang telah tumbuh secara tinggi tetap membutuhkan kerangka regulasi yang jelas untuk mengakomodir sifat kripto yang berisiko.
Statement Gubernur yang Dukung Cryptocurrency
Acara yang diadakan di Nusa Dua, Bali tersebut adalah bagian dari Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesi (FEKDI) 2022 yang merupakan rangkaian acara pengantar dari G20 Finance Track: 3rd Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) Meeting dan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) Meeting.

Mata uang digital dan kripto menjadi bahasan utama dalam acara yang berlangsung pada 12 Juli 2022 tersebut.
Doni juga memberikan pernyataan bahwa dengan cryptocurrency, semua orang bisa memiliki akses terhadap jasa keuangan, meski ditolak oleh sistem konvensional seperti bank. Dengan kata lain meski kripto memiliki risiko yang tinggi sebagai sebuah aset, diasumsikan bahwa Deputi Gubernur Bank Indonesia mendukung sistem teknologi keuangan berbasis cryptocurrency dan blockchain tersebut.
Dalam presentasi tersebut, Doni juga memberikan pernyataan bahwa pertumbuhan kripto di Indonesia dan seluruh dunia semakin marak sebab adanya pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 memaksa masyarakat mengadopsi teknologi digital demi mempermudah aktivitas mereka masing-masing, tentunya dengan tujuan untuk menghindari kontak fisik.
Fenomena ini juga disetujui oleh Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia pada rangkaian acara pengantar G20, 11 Juli 2022. Beliau menyatakan bahwa digitalisasi telah menyelamatkan Indonesia selama pandemi, dan sekarang menjadikannya sebagai pilar Indonesia maju.
Karena itulah sudah terlihat bahwa Indonesia saat ini mengayomi pertumbuhan inovasi digital termasuk kripto dan teknologi blockchain. Tetapi melihat adanya kekurangan terbesar dari kripto yaitu volatilitas yang tinggi, pemerintah pun membuat alternatif adopsi dari teknologi blockchain yakni mata uang digital bank sentral atau CBDC Rupiah.
Sumber artikel :
- tokocrypto.com
- medcom.id
Leave A Comment